Ini Penyebab Buku Sejarah Dunia Kurang Diminati

Penyebab Buku Sejarah Dunia Kurang Diminati Pelajar

Sejarah dunia dengan kisahnya, menawarkan wawasan berharga tentang peradaban, peristiwa, dan tokoh-tokoh yang membentuk dunia kita saat ini. Namun, terlepas dari kekayaan cerita yang dikandungnya, buku-buku sejarah ini kerap kali kurang diminati, terutama di kalangan pembaca muda.

Apa sebenarnya penyebab hal ini terjadi? Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Simak selengkapnya pada artikel berikut ini.

Mengapa Pelajaran Sejarah Dunia Tidak Disukai?

Tidak banyak yang suka membaca buku sejarah dunia. Kira-kira apa penyebabnya? Berikut alasan membaca buku sejarah kurang diminati.

Pelajaran atau wawasan tentang sejarah memang sangat kompleks. Maka tidak heran jika banyak yang mempertimbangkan sebelum membaca. Tidak sedikit yang langsung menolak saat diberi bacaan yang keren. Berikut ini alasan mengapa pelaran sejarah tak disukai kebanyakan pelajar :

Persepsi Bahwa Sejarah Dunia Tidak Relevan

Salah satu alasan utama mengapa buku sejarah tentang dunia kurang diminati adalah karena banyak orang merasa bahwa sejarah tidak relevan dengan kehidupan mereka saat ini. Mereka mungkin berpikir bahwa memahami peristiwa-peristiwa masa lalu tidak akan memberikan manfaat langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Akibatnya, minat untuk membaca buku sejarah menjadi rendah. Sebab sudah dianggap tidak penting.

Minat Baca yang Rendah

Menurut data dari UNESCO, dari 1000 orang di Indonesia, hanya  1 orang yang rajin membaca. Hal ini berarti memang minat dari membaca sangat rendah. Tidak terbatas pada buku sejarah.

Banyak hal yang mempengaruhi minat baca tersebut. Misalnya saja kehadiran teknologi, bacaan yang kurang menarik, dan lain sebaginya.

Kurangnya Keterlibatan Emosional

Buku sejarah sering kali dianggap datar dan membosankan karena kurangnya keterlibatan emosional. Pembaca mungkin kesulitan merasa terhubung secara emosional dengan peristiwa-peristiwa masa lalu dan tokoh-tokoh sejarah yang diangkat dalam buku tersebut.

Tanpa adanya keterlibatan emosional, pembaca cenderung kehilangan minat dan motivasi untuk melanjutkan membaca. Apalagi jika merasa tidak membutuhkan informasi  pada buku tersebut.

Kompleksitas Materi

Sejarah dunia seringkali melibatkan konsep-konsep kompleks, peristiwa-peristiwa yang rumit, dan jaringan hubungan antarbangsa yang sulit dipahami. Buku-buku sejarah yang penuh dengan istilah teknis dan analisis yang mendalam dapat membuat pembaca merasa kewalahan dan kehilangan minat.

Kurangnya pemahaman akan materi yang kompleks dapat menjadi hambatan bagi pembaca untuk menikmati pembelajaran sejarah. Maka dari itu, minat membaca jadi sangat berkurang.

Terkendala Bahasa

Seringkali Anda menemukan bacaan yang menarik, namun terkendala oleh bahasa yang masih sangat baku. Buku sejarah memang kebanyakan ditulis dengan bahasa asing. Meski sudah banyak yang mulai menuliskan buku berbahasa Inggris. Namun tidak semua pembaca memahami bahasa tersebut.

Beruntung saat ini mulai bermunculan pula buku sejarah dengan bahasa Indonesia terjemahan. Meskipun masih banyak juga buku sejarah bahasa terjemahan yang masih kaku dalam kalimat per kalimat.

Kurangnya Promosi dan Pemasaran

Kurangnya promosi dan pemasaran yang efektif juga dapat menjadi penyebab buku sejarah kurang diminati. Buku-buku sejarah biasanya kurang mendapatkan eksposur yang cukup di media massa dan platform pemasaran lainnya dibandingkan dengan buku-buku populer lainnya. Akibatnya, pembaca potensial mungkin tidak mengetahui keberadaan buku sejarah atau tidak termotivasi untuk membelinya.

Maka dari itu, penting adanya perbaikan dalam segala aspek, untuk meningkatkan minat baca buku sejarah.  Penulis buku sejarah perlu berinovasi dalam hal gaya penulisan. Bahasa yang lugas, narasi yang mengalir, dan penggunaan anekdot dapat membuat sejarah terasa lebih hidup dan menarik.

Dengan menerapkan pendekatan yang lebih segar dan inovatif, buku sejarah dunia berpotensi menjadi sumber pengetahuan yang menarik. Sehingga dapat diminati oleh pembaca dari segala usia.

About the author