Fakta Menarik Presiden yang Jarang Diketahu

Sejarah Indonesia merupakan suatu pengetahuan yang wajib diketahui oleh masyarakatnya. Perjalanan panjang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia tentu tidak terlepas dari tokoh proklamator, yaitu Soekarno.

Pembahasan mengenai perjuangan Soekarno untuk memerdekakan Indonesia tentu sudah banyak dibahas di mana pun. Misal, di buku teks pelajaran, berbagai relief di museum dan sebagainya. Namun ternyata banyak sekali fakta tersembunyi dan jarang diketahui oleh masyarakat umum tentang tokoh ini.

Anda yang ingin mengetahui berbagai fakta menarik dan jarang diketahui bahkan ditulis dalam buku teks sejarah tentang Soekarno, intip ulasan lengkapnya di bawah ini!

Soekarno dan Sejarah Indonesia yang Jarang Diketahui

Kemerdekaan Indonesia tak terlepas dari perjuangan rakyat dan Soekarno. Sudah banyak tertulis berbagai pengorbanan beliau kepada bangsa dan negara ini. Namun, ada beberapa fakta tersembunyi dan jarang diketahui oleh masyarakat umum, yaitu:

  • Rekaman Suara Soekarno Membaca Teks Proklamasi

    Jika Anda berkunjung ke Monas, tentu pernah mendengar rekaman suara Soekarno membacakan teks proklamasi. Lalu, Anda pasti berpikir bahwa rekaman suara tersebut merupakan rekaman suara live ketika Soekarno membacakan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

    Padahal, fakta aslinya adalah rekaman suara Soekarno tersebut baru direkam 5 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1950. Alasannya, pada saat pembacaan teks proklamasi langsung belum sempat terpikir untuk merekamnya. Pun, Soekarno berpikir bahwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan hanya akan dibacakan satu kali saja.

  • Soekarno Tidak Berpuasa Saat Bacakan Teks Proklamasi

    Fakta satu ini mungkin jarang ditulis pada buku teks sejarah, yaitu saat membacakan teks proklamasi, Presiden pertama Indonesia ini sedang tidak berpuasa. Padahal tanggal 17 Agustus 1945 saat itu jatuh pada bulan Ramadhan.

    Namun, itu bukan berarti tanpa alasan. Soekarno tidak berpuasa saat membacakan teks proklamasi kemerdekaan karena sakit. Sebelum bersiap membacakan teks proklamasi, pagi hari Soekarno mengeluh meriang dan segera diberikan obat suntik. Lalu, pukul 10:00, Soekarno bersiap memproklamasikan kemerdekaan RI.

  • Rela Jual Mobil Demi Patung Dirgantara

    Patung Pancoran atau Patung Dirgantara yang menjadi kebanggaan masyarakat dan sejarah Indonesia dibuat dari hasil penjualan mobil pribadi Soekarno. Berawal dari tersendatnya biaya pembangunan karena konflik G30S/PKI, Soekarno memutar otak untuk dapat terus membangun patung kebanggaan ini.

    Alhasil, mobil pribadi Soekarno dijual dan uang hasil penjualan Rp 1,7 juta diberikan kepada Edhi Sunarso sebagai pemahat Patung Dirgantara. Sayangnya, belum selesai pembangunan patung Soekarno sudah wafat terlebih dahulu.

  • Draf Teks Proklamasi yang Sempat Hilang

    Soekarno menulis dengan tangannya sendiri draf teks proklamasi, yang mana dibantu oleh Hatta. Namun fakta menariknya, setelah membaca teks proklamasi sempat dinyatakan hilang. Ternyata, draf teks tersebut tidak sengaja terbuang ke tempat sampah dan ditemukan oleh BM Diah.

    Tidak ingin kejadian hilangnya draf teks proklamasi terulang lagi, BM Diah memiliki ide tersendiri. Mulai dari situ, wartawan senior Indonesia tersebut menyimpan draf teks proklamasi selama 46 tahun sebelum akhirnya diserahkan pada pemerintah di tahun 1992.

  • Bendera Pusaka Merah Putih dari Sprei dan Penjual Soto

    Fakta tersembunyi dan menarik dari Soekarno tidak mungkin terlepas dari pembuatan Bendera Pusaka Merah Putih. Memang, aktor utama di balik pembuatan bendera tersebut adalah Fatmawati. Namun, tahukah Anda jika bendera merah putih awalnya terbuat dari sprei dan bahan kain penjual soto.

    Awalnya, bendera merah putih dibuat terlalu kecil oleh Fatmawati. Setelah beberapa waktu, Fatmawati mencari kain sprei berwarna putih di lemari dan mendapatkan kain berwarna merah dari seorang penjual soto. Baru pada saat itu bendera merah putih pertama dijahit dan dikibarkan.

Itulah fakta-fakta menarik dan jarang diketahui tentang Soekarno. Anda dapat memperluas pengetahuan sejarah Indonesia dengan membaca berbagai fakta menarik yang mana jarang tertulis di buku teks pelajaran sekolah.

About the author