Kesehatan tubuh adalah hal yang krusial. Untuk menjaganya, khalayak biasa menggembar-gemborkan ide untuk menghindari mi instan.
Mi instan sendiri adalah makanan favorit bagi banyak orang, karena kenikmatannya memang sangat menggugah selera. Namun, itu bukanlah makanan yang sehat untuk dikonsumsi terlalu sering, karena terdapat berbagai risiko bahaya bagi kesehatan.
Simak penjelasan dalam artikel ini untuk pastikan Anda paham apa saja risiko dari terlalu banyak konsumsi mi instan. Lalu, pastikan juga Anda tidak lupa untuk selalu konsumsi makanan dengan gizi seimbang!
Bahaya Konsumsi Mi Instan Terlalu Sering bagi Kesehatan Tubuh
Meski rasanya sangat nikmat mengonsumsi mi instan, namun sebaiknya jangan terlalu sering dilakukan karena terdapat berbagai risiko bahaya yang bisa terjadi pada tubuh, antara lain sebagai berikut:
- Diabetes
Bahaya pertama yang bisa mengancam jika terlalu sering mengonsumsi mi instan yaitu risiko terkena penyakit diabetes. Terdapat kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dalam mi instan, sehingga hal ini tidak baik untuk para penderita diabetes, karena bisa memperburuk kondisinya.
Selain itu, untuk orang yang tidak mengalami diabetes, maka bisa saja ini menjadi pemicu meningkatnya risiko terkena diabetes. - Tekanan Darah Tinggi
Mi instan tidak hanya memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, melainkan juga mengandung kadar garam yang terbilang sangat tinggi. Hal ini mungkin sudah menjadi pengetahuan umum bagi sebagian masyarakat, sehingga wajar saja jika banyak yang menganggap bahwa makan mi instan bukanlah kebiasaan baik.
Kandungan garam yang terlalu tinggi ini dapat memicu berbagai macam penyakit, salah satunya yaitu tekanan darah tinggi.
Kondisi tersebut terbilang berbahaya, terlebih jika tidak ditangani dengan tepat. Ada berbagai jenis penyakit yang bisa dipicu oleh kondisi tekanan darah tinggi, misalnya gangguan ginjal, serangan jantung, demensia, dan gangguan mata. - Obesitas
Dampak negatif selanjutnya yaitu dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau yang juga dikenal dengan istilah obesitas. Jika kondisi obesitas dibiarkan, maka hal tersebut bisa berdampak terhadap munculnya berbagai jenis penyakit kronis yang dapat membahayakan. - Sakit Kepala Kronis
Selanjutnya, konsumsi mi instan yang berlebihan juga dapat menjadi pemicu munculnya risiko sakit kepala kronis. Hal ini dikarenakan terdapat kandungan MSG dan garam yang dalam mi instan.
Jika dikonsumsi dengan berlebihan, maka MSG dapat menyebabkan munculnya sakit kepala, mulai dari sakit yang masih terasa ringan hingga sakit kepala yang sudah terbilang berat. - Gangguan Hati
Bahaya konsumsi mi instan terlalu sering bagi kesehatan tubuh juga terlihat dari risikonya terhadap organ hati. Terdapat kandungan garam yang tinggi dalam bumbu mi instan, sehingga hal ini dapat memicu kerusakan organ hati jika dikonsumsi secara berlebihan. - Malnutrisi
Risiko bahaya selanjutnya yaitu mi instan yang dikonsumsi terlalu sering, terutama bagi anak-anak, bisa menyebabkan malnutrisi.
Menyiapkan menu makan atau bekal anak dengan mi instan memang cepat, praktis, dan disukai. Namun, perlu dipahami bahwa anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga diperlukan asupan gizi seimbang. Gizi tersebut tidak dapat dipenuhi hanya dengan konsumsi mi instan. - Risiko Keguguran bagi Ibu Hamil
Bagi para ibu yang sedang hamil, tentunya kandungan nutrisi perlu diperhatikan dengan baik, sehingga dapat mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang.
Sebaiknya, makanan yang mengandung bahan pengawet serta kadar garam yang tinggi dihindari oleh para ibu hamil, termasuk mi instan. Hal ini bisa memicu berbagai gangguan kehamilan, bahkan bisa menyebabkan keguguran jika dikonsumsi secara terlalu banyak.
Setelah membaca berbagai risiko bahaya di atas, sebaiknya mulai saat ini Anda lebih memperhatikan pola makan yang baik. Lebih baik mencegah berbagai risiko, dibanding nantinya harus melakukan pengobatan terkait suatu penyakit.
Tidak masalah jika makan mi instan (selama tidak ada pantangan dari ahli kesehatan), namun tetap harus diperhatikan intensitasnya. Jangan sampai terlalu sering mengonsumsinya, karena tidak baik bagi kesehatan tubuh.