Menjadi wakil presiden pertama yang tercatat dalam sejarah Indonesia, sosok Mohammad Hatta yang kerap dipanggil Bung Hatta ini memiliki cerita menarik yang inspiratif. Ia menjadi pendamping Soekarno, sebagai presiden Indonesia pertama Indonesia yang tidak kalah inspiratif.
Selama masa jabatannya, Bung Hatta mendedikasikan diri untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Meski memiliki hak istimewa sebagai wakil presiden, Bung Hatta terkenal sangat sederhana. Ia bahkan tidak menerima dana taktis yang menjadi haknya. Untuk mengetahui berbagai fakta dari Moh Hatta, simak artikel ini hingga akhir!
Beberapa Fakta Mengenai Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta
Termasuk salah satu proklamator bangsa Indonesia, berbagai sifat Bung Hatta di bawah ini bisa menjadi inspirasi sifat teladan untuk Anda terapkan di kehidupan sehari-hari.
1. Merupakan Pribadi yang Sederhana
Fakta pertama yang umum diketahui adalah bahwa Bung Hatta cukup sederhana dalam menjalani kehidupannya, terutama ketika menjalani kehidupan sebagai wakil presiden. Beliau tidak ingin menerima dana taktis untuk wakil presiden, yang merupakan haknya dan tidak menjadi masalah jika diterima.
Sebaliknya, dana tersebut diminta untuk dikembalikan saja oleh beliau. Selain itu, Bung Hatta juga menolak sebagian besar tawaran,untuk menjadi komisaris di perusahaan internasional maupun nasional.
2. Cerdas dan Gemar Menulis
Selanjutnya, Bung Hatta cerdas dan menikmati menulis suatu buku serta artikel. Seperti salah satu contoh buku dengan judul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme, yang beliau tulis ketika mendekam di penjara Glodok.
Tidak hanya itu, Bung Hatta juga sempat aktif menulis tentang topik politik serta ekonomi untuk Daulat Raja’at. Minat Bung Hatta terhadap politik pun terlihat dari masuknya beliau akan Club Pendidikan Nasional Indonesia.
3. Tidak Pelit Ilmu
Fakta berikutnya dari sosok wakil presiden pertama dalam sejarah Indonesia ini yakni gemar berbagi serta tidak pelit akan ilmu yang dimilikinya. Buktinya, ketika Bung Hatta diasingkan di Digoel, beliau membawa buku dari Jakarta, membacanya, lalu mengajarkan isi bacaan kepada teman-teman lain di sana.
4. Aktif dalam Berbagai Organisasi
Bung Hatta telah aktif berorganisasi sejak beliau bersekolah di Padang. Posisinya waktu itu adalah sebagai bendahara cabang Padang untuk Jong Sumatranen Bond di Padang. Lalu, saat pindah ke Jakarta pun Bung Hatta tetap aktif di organisasi yang sama. Hanya kali ini organisasi tersebut adalah organisasi pusat, dengan posisi tetap sebagai bendahara pusat. Kemudian, Bung Hatta juga aktif dalam Perhimpunan Hindia ketika dirinya di Belanda pada 1922 silam.
Bung Hatta pun terus tumbuh dan berkembang, hingga akhirnya beliau masuk ke organisasi bernama Liga Menentang Kolonialisme di Belanda pada tahun 1927. Namun, beliau dijebloskan ke penjara di Belanda pada September 1927. Kebebasan Bung Hatta pada Maret 1928 diperoleh dari penyampaian pidato pembelaan bernama Indonesia Free.
5. Revolusioner dan Progresif
Sebagai wakil presiden, beliau merupakan seorang tokoh yang revolusioner serta progresif. Sifatnya tersebut tergambar dalam pembelaan mandiri yang dilakukannya ketika diadili setelah sempat ditahan oleh tentara Belanda.
Mahkamah Pengadilan di Den Haag pun membebaskan Bung Hatta, yang membuktikan beliau bebas dari segala tuduhan. Pidato pembelaan Bung Hatta juga pernah diterbitkan dalam bentuk brosur bernama Indonesia Vrij.
Demikian lima fakta menarik tentang Mohammad Hatta sebagai wakil presiden pertama dalam sejarah Indonesia. Mulai dari sosok yang sederhana, tidak pelit ilmu, hingga revolusioner serta progresif, Bung Hatta menjadi teladan yang inspiratif untuk anak muda masa kini.